Minggu, 27 Februari 2011

Pelangi Di Malam Hari


Pelangi di Malam Hari

Desir pasir putih yang selalu menyelimuti tanah pantai, gemuruh gelombang ombak laut yang dating menghampiri karpet putih, serta hembusan angin pantai yang dingin menemani seorang pria bersama isterinya yang sedang hamil tua sambil melihat indahnya matahari yang tenggelam di ufuk timur di suasana petang hari. Matahari tenggelam bulan dan bintang pun datang menyinari langit di malam hari dan lampu-lampu sekitar pantai pun dinyalakan untuk menyinari pantai yang indah. Duduk termenung kedua orang itu di tengah pantai. Dan tiba-tiba istri sang lelaki itu kesakitan pertanda anak yang di kandungnya akan lahir. Dan dibawalah istrinya itu ke rumah sakit terdekat, sang suami menunggu kelahiran anaknya sedangkan sang istri merasa kesakitan untuk memperjuangkan anaknya lahir antara hidup dan mati. Anaknya pun lahir dengan jenis kelamin perempuan dan anaknya selamat namun kekecewaan pun datang sang ibu bayi itu harus meninggal sesusai melahirkan anaknya. Sang pria senang anaknya bisa lahir dengan selamat dan di sisi lain ia juga sedih karena harus kehilangan istri tercintanya.
            Pria itu pun melihat anaknya di ruang bayi dan dia memberi anaknya “Pelangi” agar anak bisa hidup dengan penuh warna seperti pelangi dan bisa mempunyai sifat seperti arti dari warna-warna pelangi. Dan pria iru juga berharap anaknya tumbuh seperti ibunya. Dan keesokan harinya ia pun memakamkan istrinya, dan dia pun merawat anak semata wayangnya itu dengan penuh kasih sayang hingga anaknya itu tumbuh menjadi anak gadis yang cantik dan baik hati. Kini umur pelangi sudah menginjak 16 tahun. Setiap malam dia selalu memandangi foto ibunya dan memandangi rembulan dan bintang di langit yang gelap yang membayangkan bahwa ibunya selalu ada di sisinya. Dan dia selalu sering bermain ke pantai bersama ayahnya untuk melihat matahari terbenam. Setiap bermain di pantai dia selalu membayangkan andai saja ketika matahari sudah tenggelam ada pelangi yang bisa di lihat keindahannya pada malam hari dan bukan hanya bulan dan bintang saja yang harus ada di malam hari. Dia pun berandai-andai ia bisa jadi bidadari yang bisa menyebrangi pelangi. Tapi itu hanyalah hayalan dia belaka, ia hanya bisa berharap hidupnya bisa dipenuhi warna seperti pelangi.
            Pagi ini Pelangi bergegas pergi ke tempat sekolahnya yang baru, dan pada hari pertamanya nyaris  saja ia hampir terlambat datang ke sekolah. Ketika ia berlari di koridor menuju ke ruang kepala sekolah, tanpa sengaja dia menabrak kakak kelasnya yang bernama Andri. “ Eh ! Lo punya mata ga si ?, ujar Andri. “ Sorry banget gua gak sengaja dan sekarang gua mesti buru-buru ke ruang kepala sekolah”, jawab Pelangi sambil akan berlari. “ Gila tuh orang rese amat si ! Perasaan gua belum pernah liat dia, jangan-jangan dia anak baru lagi”, ujar Andri. Di ruang kepala sekolah Pelangi langsung meminta maaf pada kepala sekolah karena sedikit terlambat. “ Maaf pak saya sedikit telat, tadi di jalanan macet pak !”, ujar Pelangi. “ Kamu ini baru hari pertama sekolah udah terlambat, udah tau di jalan itu suka macet harusnya kamu berangkat lebih pagi”, jawab Bapak Kepala Sekolah. “ Ya tapi Pak saya kan murid baru jadi ini baru pengalaman pertam saya sekolah disini”, ujar Pelangi. “ Kali ini saya maafkan tapi lain kali kamu gak boleh terlambat lagi”, ujar Kepala Sekolah. “ Iya pak ! Saya janji gak bakal ulangan kejadian ini lagi”, ujar  Pelangi.
Pelangi pun dibawa ke ruang kelasnya, ia pun memperkenalkan dirinya. Baru saja hari pertama bersekolah dia sudah mempunyai banyak teman yang baik. Dan teman sebangkunya yang bernama Sandra, dan kebetulan saja Sandra itu adalah orang yang baik, dia ialah yang menemani Pelangi di setiap istirahat. Ketika istirahat dia bertemu dengan Andri di kantin, Andri pun sudah mengetahui informasi orang yang menabraknya tadi pagi. Lalu Andri pun langsung melabrak Pelangi atas kesalahannya tadi pagi. Pelangi pun kaget melihat Andri langsung melabraknya. “ Heh ! Cewek gua udah tau lu tuh cumin anak”, ujar Andri. “ Eh ! Gua kan gak sengaja nabrak loh, toh gua tadi tih cuman buru-buru ke ruang kepala sekolah”, ujar Pelangi. “ Heh ! Lu jangan macem-macem ya sama gue, asal lo tau gua tuh kakak kelas lo, jadi lo harus hormatin gua”, ujar Andri. “Gua gak peduli lo kakak kelas atau bukan, jujur gua bakal hormatin kakak kelas tapi kalo gua harus minta maaf sama lo dengan cara berlutut gua ogah deh !!!”. ujar “ Emang kenapa kalo nama gua Pelangi”, jawab Pelangi. “ Nama lu bagus juga Pelangi Maharani, tapi hari gini nama Pelangi udah kampungan banget tau gak !. Jangan-jangan loh tuh sering lagi menghayal bisa megang pelangi !”. ujar Andri sambil tertawa bersama teman-temannya,. Pelangi pun langung marah dan menangis dan dia pun langsung menampar Andri. “ Heh !! Lancang banget lo nampar gua !”, ujar Andri. “ Heh ! Lu jangan sembarangan ya ngehina nama gua, nama gua tuh punya arti penting tersendiri dan nama gua itu ada kenangannya sama orang yang paling gua sayangin dan bahkan gua belum pernah liat orang yang gua sayangin itu”, ujar Pelangi. Pelangi pun langsung pergi meninggalkan kantin dan Sandra pun mengejarnya. Di taman sekolah Pelangi arti menceritakan penting namanya itu pada Sandra. “ Pelangi, gua boleh tau ga emang apa arti penting nama lu itu”, ujar Sandra. “ Sebernya orang yang paling gua sayangin itu adalah nyokap gua San !. Tapi dia udah meninggal pas dia ngelahirin gua, gua sama sekali belum pernah ngeliat dia. Karna nyokap gua meninggal akhirnya bokap gua ngasi gua nama Pelangi, supaya hidup gua tuh seindah warna pelangi. Lu tau kan San, tiap warna pelangi itu punya arti tersendiri dan gua juga berharap hidup gua bisa berwarna” jawab Pelangi. “ Ternyata arti nama lu bagus juga ya ! Gua jadi kagum deh sama lo !”, ujar Sandra. Pelangi pun akhirnya berhenti menangis. Sepulang sekolah Pelangi langsung pergi ke pantai sebelumia pulang. Dia dan ayahnya pun berencana untuk pindah rumah di dekat pantai.
            Keesokan harinya di mading sekolah ada pengumuman lomba melukis dan menulis puisi. Pelangi pun tertarik untuk mengikuti lomba itu menulis puisi, dia pun langung mendaftarkan dirinya dia tidak tahu kalau yang Andri lah yang menjadi jurinya. Andri juga berencana untuk memamerkan lukisannya untuk perlombaan nanti dan dia juga sekaligus menjadi juri untuk perlombaan itu. Dan malamnya Pelangi kembali memandangi sinar rembulan sambil mencari inspirasi untuk lomba menulis puisinya. Lalu dia pun akan menulis puisi dengan judul “ Pelangi di Malam Hari”. Keesokannya lomba pun di mulai Pelangi berhasil menyelesaikan puisinya dengan baik. Dan penilaian pada puisi pun di mulai ketika melihat hasil puisi Pelangi Andri pun langsung memutuskan untuk memberi nilai kecil tapi teman-temannya yang lain tidak setuju karena puisi hasil karya Pelangi bagus dan penuh makna. Dan pada akhirnya Pelangi di putuskan untuk menjadi pemenangnya walaupun Andri tidak menyetujuinya. Di lapanagan Pelangi melihat-lihat pameran lukisan, mengetahui dalam pameran ada beberapa lukisan Andri dia pun langsung malas untuk melihatnya.
            Ketika pengumuman pemenang Pelangi sangat senang menjadi juara satu, bahkan puisinya pun akan di ikutkan dalam lomba Nasional dan kumpulan puisinya akan di bawa ke penerbit. Hasil karya pun langsung di pajang di mading. Malam hari Andri pun tak sengaja membawa puisi Pelangi di tasnya, setelah menemukan puisinya Andri pun membaca puisi Pelangi. Setelah membaca puisi itu dia pun langsung tersentuh pada puisi itu. Dan dia akhirnya sadar, dia sudah salah menghina nama Pelangi dan dia pun langsung memikirkan Pelangi sambil memandang rembulan dan kelihatannya dia sudah mulai menyukai Pelangi namun ia belum sadar. Dan Pelangi pun seperti biasanya melihat rembulan. Dan Andri pun mempunyai niat untuk meminta maaf pada Pelangi esok hari. Keesokan harinya ketika sekolah masih sepi, Andri menyimpan surat di kolong meja Pelangi yang surat itu berisi “ Tolong temuin gua di lapangan basket sepulang sekolah” tanpa diketahui siapa pengirimnya.
            Sepulang sekolah Pelangi langsung ke lapangan basket, sekolah sudah mulai sepi dan di lapangan basket hanya ada Andri yang sedang bermain basket. Andri pun behenti bermain setelah Pelangi datang. Dan Andri pun langsung mengatakan maaf pada Pelangi. Pelangi pun langsung menjawab, “ Eh ! Tumben amat lu minta maaf emang ada angina apa lu minta maaf !”, ujar Pelangi. “ Setelah gua baca puisi lo !! Gua sadar nama lu tuh berarti banget buat lo, jadi tolong maafin gua. Dan gua yang ngirim surat kaleng buat lo !”, jawab Andri. ‘ Jangan-jangan gua di jebak lagi, jangan-jangan gua di suruh minta maaf dan berlutut sama lo !”, ujar Pelangi. “ Kalo gitu gua akan berlutut sama lo !”, jawab Andri. Andri pun berlutut pada Pelangi, dan akhirnya Pelangi mau memaafkan Andri. Dan kini mereka berdua sudah menjadi teman. Sepulang dari sekolah Pelangi langsung mengajak bermain ke pantai. Andri menayakan apa harapan Pelangi. Lalu Pelangi pun menjawab “ Kalo gua punya harapan hidup gua bisa seindah warna pelangi dan cita-cita gua, gua cuman pengen jadi orang yang selalu bahagia”, ujar Pelangi. “ Harapan sama cita-cit lo bagus juga, gua yakin lu pasti bisa raih semua itu dan terutama buat puisi semoga aja bisa menang di tingkat nasional dan juga bisa diterima sama penerbit”, ujar Andri. “ Ya gua juga harap begitu, gua berharap gua bisa menangin lomba itu dan kumpulan puisi gua bisa diterima sama penerbit”, ujar Pelangi. Lalu Andri bertanya pada Pelangi apa arti namanya itu, “ Oh ya ! Gua boleh tau gak apa arti yang spesial buat nama lu itu ?”, ujar Andri. “ Dulu tepat pas gua lahir nyokap gua meninggal, dan saat itu pula bokap gua yang ngasi nama Pelangi Maharani, dia berharap hidup gua bisa kaya warna pelangi yang cerah dan punya sifat yang sama kaya warna pelangi”, jawab Pelangi. “ Gua ga nyangka ternyata arti dari nama lu tuh bagus”, ujar Andri. “ Gua juga bahkan punya suatu kebiasaan, hampir tiap hari gua main ke pantai ini bahkan kadang-kadang gua disini sampe malem dan tiap malem kalau ada bulan sama bintang gua selalu mandangin benda langit itu”, ujar Pelangi. “ Lo kenapa bisa ampe suka ngelakuin hal itu ?”, ujar Andri.” Gua selalu ngelakuin itu karma gua tuh tiap hari selalu ngerinduin nyokap gua bahkan gua sama sekali gak pernah ngerasain kasih sayang seorang ibu ?”, jawab Pelangi sambil menangis. “ Lo mesti sabar ! Walaupun lu gak pernah ketemu nyokap lu selama di dunia, tapi gua yakin lu bakal meluk nyokap lo di akhirat nanti”., ujar Andri. “ Iya dri ! Tapi ada satu hal yang gua selalu bayangin”, jawab Pelangi. “Apa ?”, ujar Andri. “ Gua pengen banget kalo gua bisa ngeliat Pelangi di malam hari”, jawab Pelangi. “ Tapi itu suatu hal yang mustahil banget Pelangi”, ujar Andri. “ Bagi lu itu emang mustahil, tapi bagi gua itu hal yang paling indah karena pelangi pasti bisa menemani bulan sama bintang dan malam hari itu bisa jadi malam yang cerah”, jawab Pelangi. “ Ya, tapi lu cuman bisa ngerasain itu dalam mimpi”, ujar Andri. “ Gua tau gak mungkin hal itu bisa gua liat di kenyataan”, jawab Pelangi.
            Hari pun sudah mulai petang Andri mengajak Pelangi untuk pulang, tapi Pelangi ingin melihat matahari terbenam dulu, Andri pun menemani Pelangi untuk melihat matahari terbenam. Hari pun sudah gelap kini siang berganti malam, Andri dan Pelangi pun pulang, Andri pun mengantar Pelangi pulang dengan motornya. Setelah sampai dirumah masing-masing, , Andri memikirkan Pelangi begitu pun dengan Pelangi. Mereka sadar bahwa ternyata orang yang di anggap jahat oleh mereka ternyata baik. Keesokan harinya di sekolah saat istirahat, saat Pelangi yang sedang berjalan bersama Sandra berpapasan dengan Andri. Pelangi pun tersenyum pada Andri, tapi Sandra pun heran pada mereka berdua karena sebelumnya mereka berdua saling menbenci. Tapi Pelangi pun menceritakan pada Sandra bahwa mereka sudah saling memaafkan.
            Pada hari minggu, Pelangi dan ayahnya pindah rumah di dekat pantai, Pelangi sangat senang akhirnya dia bisa memandangi air laut tanpa jauh dari rumahnya. Cuaca di langit pun menjadi mendung akhirnya hujan pun turun sampai sore hari. Di sore hari pelangi pun muncul, Pelangi pun memandangi di jendela kamarnya. Begitu pun dengan Andri yang juga memandangi pelangi lewat jendela kamarnya. Tak terasa sudah lama Pelangi memandangi pelangi. Pelangi pun sudah mulai hilang dan hari pun sudah mulai petang. Setelah puas memandangi pelangi, ia pun bisa melihat matahari terbenam langsung di jendela kamarnya. Ada suatu hal yang membuat dia suka melihat matahari terbenam dan selalu pergi ke pantai, hal itu juga adalah hal yang suka di lakukan ibu. Oleh karna itu selalu pergi ke pantai agar bisa seperti ibunya.
            Dan Andri sendiri di rumahnya pun selalu memikirkan Pelangi dan akhirnya dia sudah menyadari, bahwa dirinya menyukai Pelangi. Sambil memikirkan Pelangi ia pun melukis wajah Pelangi di selembar kertas. Keesokan harinya sepulang sekolah, Pelangi mengajak Andri bermain lagi ke pantai. Sesampainya disana Pelangi menunjukkan rumah barunya, dan seperti sebelumnya di pantai Andri kembali menemani Pelangi untuk menemaninya melihat matahari terbenam. Saat itu pula Andri bertanya kapan ulang tahun Pelangi, “ Oh ya gua boleh nanya sesuatu gak sama lo ?”, ujar Andri. “ Mau nanya apa ?”, jawab Pelangi. “ Gua boleh tau gak kapan loh ulang taun ?”, ujar Andri. “ Lo ngapain nanya itu, emang penting ya buat lo ?”, jawab Pelangi. “ Heh ! Kalo gua gak tau kapan ulang taun lo, entar lo marah lagi kalo pas lo ulang taun gua gak kasih selamet !”, ujar Andri sambil tertawa. “ Sebenernya hari ulang taun gua tuh 1 minggu lagi tepat ulang taun gua yang ke 17 taun”, jawab Pelangi. “ 17 taun, ternyata lo tua juga ya !”, ujar Andri. “ Heh ! 17 taun tuh gak tua lagi cuman menuju kedewasaan doang, dimana-mana kalo tua tuh kalo udah umur 50 taun ke atas”, ujar Pelangi sambil tertawa.
            Hari pun sudah malam dan mereka berdua pun pulang, keesokan harinya tepat di beritahunya hasil lomba menulis puisi tingkat nasional, Pelangi pun di panggil ke ruang kepala sekolah. Pelangi pun diberi tahu hasil lombanya itu. “ Pelangi sebelumnya bapak senang sama kamu karena hasil karya puisimu sangat bagus?”, ujar Kepala Sekolah. “ Makasih pak, terus gimana pak hasil lombanya saya menang gak ?”, jawab Pelangi. “ Bapak kamu bisa sabar ya, karena karya puisi kamu kalah dan banyak puisi yang lebih bagus dari puisi kamu dan ketika bapak mencoba agar puisi ini di terbitkan, penerbit menolakny”, ujar Kepala Sekolah. “ Bapak gak bohong kan ?”, jawab Pelangi. “ Pelangi bapakl harap kamu bisa berhasil di lain waktu, kamu harus bisa terima semua ini dengan lapang dada ya nak !”, ujar Kepala Sekolah. Pelangi pun menangis karna dia sudah gagal dalam lomba itu, “ Ya pak ! Maaf pak kalo gitu saya keluar dulu !”, jawab Pelangi.
            Di luar teman-teman Pelangi dan Andri pun menunggu di depan ruang kepala sekolah, Pelangi pun keluar dari ruang kepala sekolah sambil menangis. Andri bertanya pada Pelangi “ kenapa dia menangis”. Lalu Andri pun berfikir pasti Pelangi kalah dalam lomba menulis puisi. Dan Andri pun mengejar Pelangi yang berlari ke halaman sekolah, disana Andri datang untuk menenangkan Pelangi. “ Pelangi lo mesti sabar ya ! Mungkin aja Tuhan punya rencana lain buat lo !”, ujar Andri.” Bukan itu aja yang bikin gua sedih bahkan puisi-puisi yang udah gua tulis sebelumnya juga di tolak sama penerbit”, jawab Pelangi. “ Kalo soal itu insyaAllah gua bisa bantu, kebetulan temen kakak gua kerja di penerbit”, ujar Andri. “ Tapi kalo gua gagal lagi gimana ?”, jawab Pelangi. “ Pelangi lo tuh gak boleh nyerah gagal di pertama kali bukan berarti harus gagal di kedua kalinya”, ujar Andri. “ Oke ! Gua percaya sama lo ! Mudah-mudahan kakak lo bisa bantuin gua”, jawab Pelangi.
            Keesokan harinya Pelangi memberikan hasil-hasil karya puisinya pada Andri. Sepulang sekolah pun Andri memberikan puisi Pelangi pada kakaknya, “ Bang lo bisa bantuin gua gak ?”, ujar Andri. “ Bantuin apa ?”, jawab kakak Andri. “ Temen lu ka ada yang kerja penerbit, tolong bang bantuin temen gua buat nerbitin hasil puisinya ?”, ujar Andri, “ Oke ! kalo gitu gua bakal minta tolong temen gua buat nerbitin puisi ini ?”, jawab kakak Andri. “ Kalo gitu thanks ya bang !”, ujar Andri. “ Iya, kalo gitu bilangin sama temen lu gua bakal usahain puisinya bisa diterbitin”, jawab kakak Andri. “ Iya bang besok gua bilangin !”, ujar Andri.
            Keesokan harinya Andri memberitahu Pelangi bahwa kakaknya akan membantunya untuk menerbitkan puisinya itu. Pelangi pun sangat senang mendengar hal itu, ia pun mengucapkan terimakasih pada Andri. Tanpa terasa sebentar lagi adalah hari ulang tahun Pelangi, Andri pun berencana untuk memberikan sebuah kejutan untuk Pelangi. Pada malam hari dirumahnya Andri memikirkan arti dari tujuh warna pelangi, sambil memikirkan artinya, Andri juga melukis sebuah pemandangan laut dimana ada seorang perempuan dan seorang laki-laki yang duduk di pantai yang memandangi indahnya bulan, bintang, serta pelangi. Hal itu memang mustahil tapi bisa untuk di ilustrasikan dalam sebuah lukisan. Dilukisan itu di gambarkan malam hari sangat cerah dan sangat indah sekali, Andri pun memberi nama lukisannya itu “ Pelangi di Malam Hari”. Setelah selesai melukis dia memberi arti “ Pelangi di Malam Hari” yang artinya jika pelangi selalu muncul di sore hari sehabis hujan, tapi pelangi pun bisa muncul di malam hari yaitu dimana malam hari selalu muncul bulan dan bintang yang memancarkan cahaya, begitu pun jika hati kita cerah memiliki sifat seperti warna pelangi ketika kau merasa malam hari itu gelap janganlah kau takut untuk berjalan sendiri, tapi percayalah pada hatimu karena dari sifat hatimu yang cerah bisa menerangi malam hari yang gelap di temani cahaya bulan dan bintang. Jadi Pelangi di Malam Hari adalah dirimu sendiri. Dan 7 warna pelangi mempunyai arti tersendiri yaitu Merah adalah  keberanian,  Jingga adalah kecerian, Kuning adalah semangat, Hijau adalah kealamian, Biru adalah kedamaian, Nila adalah manis, dan ungu adalah kecantikan. Jika semua sifat itu ada pada diri seseorang dan pasti hidupnya akan selalu cerah.
            Andri pun menuliskannya pada selembar kertas untuk Pelangi. Keesokan harinya adalah hari ulang tahun Pelangi. Pagi hari Andri membuat surat untuk Pelangi yang disimpan di kolong meja Pelangi yang disimpannya dengan sekuncup bunga mawar merah. Pelangi pun datang, ketika ia sedang baru saja duduk dia pun melihat sekuncup bunga mawar dan sebuah surat. Di surat itu ia mengatakan bertemu di pantai saat hari sudah gelap. Di surat itu tidak diberi tahu siapa nama pengirimnya tapi Pelangi berfikir pengirimnya pasti adalah Andri karena sebelumnya dia pun pernah mengirim surat kaleng untuknya.
            Sepulang sekolah Pelangi pun tak sabar untuk menunggu malam hari. Dan ada kabar gembira untuk Andri, kakaknya menelepon Andri bahwa karya puisi Pelangi bisa di terbitkan bahkan 3 minggu lagi akan segera mulai di pasarkan. Andri pun sangat senang mendengar berita itu tapi dia akan memberi tahu Pelangi pada malam hari karena ini akan menjadi sebuah kejutan untuk Pelangi. Hari pun sudah mulai petang Andri pun bersiap-siap pergi ke pantai disana ia pun memajak lukisan “Pelangi di Malam Hari”. Sambil menunggu pukul 7 malam, ia pun solat magrib berjema’ah di mesjid dekat pantai dengan warga sekitar. Menjelang pukul 7 malam, pada hari ini malam begitu cerah, bulan dan bintang pun muncul. Sebelum Pelangi datang Andri meninggalkan lukisan dan sepucuk surat untuk pelangi. Dan Andri akan bersembunyi, dia akan datang ketika Pelangi sudah membaca suratnya.
            Waktu tepat pukul 7, Pelangi pun datang. Sesudah sampai di pantai, ia melihat sebuah lukisan. Lalu ia pun pergi ke tempat lukisan itu dan dia pun menemukan sepucuk surat dari Andri. Selesai membaca surat itu dia pun melihat sekeliling pantai tapi tak ada Andri. Kemudian Andri pun datang sambil membawakan kue ulang tahun untuk pelangi, Pelangi pun sangat senang di beri kejutan seperti itu. Pelangi meniup lilin yang berada di kue yang dibawa oleh Andri. Setelah itu sambil memandangi lukisan itu mereka pun saling mengobrol, “ Andri makasih ya ! lo udah bikin semua kejutan ini dan lukisan lo juga bagus ko !”, ujar Pelangi. “ Semua ini gua bikin khusus buat lo karena lo temen gua yang paling baik, dan ada satu kejutan lagi buat lo”, jawab Andri. “Kejutan apaan ?”, ujar Pelangi. “ Karya puisi udah di terima sama penerbit dan puisi akan di pasarin 3 minggu lagi”, ujar Andri. “ Hah ! Makasih dri ! Akhirnya impian gua selama ini bisa terkabulkan, gua gak nyangka di pasarinnya bisa secepet itu”, ujar Pelangi. “ Itu semua udah rezeki lo”, ujar Andri. “ Alhamdullilah dri ! Oh ya tadi gua baca surat lo dan arti Pelangi di Malam Hari itu bagus banget ko”, ujar Pelangi. “ Semua itu juga ada dalam diri lo, lo punya keberanian, lo selalu ceria, lo selalu semangat, lo ngelakuin suatu perbuatan yang alami dari hati lo, lo selalu hidup damai, lo punya sikap yang manis, bahkan lo cantik, jadi hidup lo tuh cerah dan semua yang lo impiin jadi kenyataan, semua itu terwujud karena sifat lo yang baik dan tulus”, ujar Andri. “ Sekarang gua sadar dri ! kata Pelangi di Malam Hari tuh ada artinya bukan semestinya kita ngayal ada Pelangi di Malam Hari karna itu mustahil. Tapi kalo sifat kita seperti warna Pelangi, pasti hidup kita bakal cerah mau siang ataupun malam”, ujar Pelangi. “ Jadi mulai sekarang lo gak usah ngebayangin Pelangi di malam hari lagi ya”, ujar Andri. “ Iya dri !”, jawab Pelangi.
            Tak lama kemudian Andri pun menyatakan cinta pada Pelangi, tanpa berfikir panjang Pelangi pun langsung menerimanya. Karena mereka berdua sudah saling menyukai sejak dulu. Satu bulan pun berlalu, kini buku puisi Pelangi laku terjual di pasaran. Bahkan nama Pelangi pun sudah banyak di kenal orang, bukan hanya itu saja ayah Pelangi akan menikah lagi. Bahkan calon ibu tiri Pelangi sangat baik seperti almarhum ibunya, dan Pelangi juga akan memiliki adik tiri. Kini semua impian Pelangi lengkap sudah walaupun dia tidak pernah melihat ibu kandungnya, tapi dia yakin suatu saat nanti akan bertemu dan memeluk ibunya di dunia yang bebeda.